Daily Archives: 15 February 2011

PNS Video Porno Terancam Dipecat


http://harianrakyatbengkulu.com

KEPAHIANG – Tampaknya ancaman hukuman bertubi-tubi mendera oknum PNS Kepahiang Novendri, atas ulahnya memerankan video porno. Tak hanya kandung malu karena rekaman video hubungan badan dengan istrinya (sekarang mantan, red) Yanti tersebar luas, ia juga harus menghadapi ancaman hukuman karena dilapor balik salah seorang wartawan hingga terancam dipecat sebagai PNS.

Hasil pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Kepahiang, terhadap Novenderi dan Yanti disimpulkan, sebagai PNS Novendri memenuhi kreteria telah melakukan pelanggaran berat. Sebagaimana dikemukakan Kepala Inspektorat daerah Kepahiang Darwin, SH kepada RB.

Menurut Darwin, dalam melakukan pemeriksaan pihaknya tetap berpedoman kepada PP No 53 PP 53 tahun 2010. Dari sini pula, pengambilan keputusan akan dilakukan pihaknya ke depan. “Kedua pemeran video porno, sudah kami periksa. Kami menemukan ada unsur kesengajaan, karena lebih dari rekaman yang ada. Ini sudah termasuk pelanggaran berat, bagi seorang PNS,” terang Darwin.

Kriteria pelanggaran berat di sini, lanjut Darwin hukuman yang diberikan bertingkat. Dari penurunan pangkat, hingga ke pemecatan. “Saya juga sudah lapor bupati, responnya sangat baik untuk kita menerapkan hukuman yang seberat-beranya. Ya, bisa saja dipecat. Karena tindakannya yang sudah mencoreng nama PNS,” jelas Darwin.

Diterangkannya, dalam PP No 53, pada Bab III pasal VII ayat 4 disebutkan dengan gamblang tingkatan hukuman disiplin bagi pelanggar. Secara bertingkat bentuk sanksi bisa berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai PNS, serta hukuman terberat berupa pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS.

Pada pasal lain yakni, pasal 10 ayat 4 langkah pemecatan bisa ditempuh oleh pengambil kebijakan. Dalam pasal ini, jika pelanggaran bisa berdampak negatif kepada pemerintah atau negara langkah pemecatan sudah semestinya diambil. “Kami terus berusaha merumuskan bentuk sanksi, sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Apapun hasilnya nanti merupakan hasil penegakkan disiplin yang maksimal dari jajaran Inspektorat. Dari sisi pidananyya, kami sudah menyerahkan kasus PNS ini kepada pihak kepolisian,” beber Darwin.

Masih Dipelajari

Sementara itu tindaklanjut dari laporan Novendri terhadap 2 oknum wartawan pelaku pemerasan atas video porno yang diperankannya ke Polda Bengkulu sejauh ini masih dalam tahap dipelajari penyidik Dit Reskrim. Begitu pun laporan balik wartawan Sa. Namun ditegaskan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Burhanuddin Andi, SH, MH melalui Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto, SH, pihaknya serius memproses hal ini lebih lanjut.

Begitu pun soal dugaan keterlibatan oknum anggota dalam percobaan pemerasan, Propam Polda yang akan mendalaminya. ‘’Mengenai dugaan ada oknum anggota polisi terlibat memeras pemeran video porno itu, sejauh ini belum kami ketahui secara persis. Namun bila nantinya itu benar maka akan dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Bengkulu,” terang Hery.

Kuasa hukum Novendri, Nediyanto Ramadhan Akil, SH ketika dihubungi RB soal sudah berapa kali klainnya diperas serta rincian uang yang telah diserahkan, belum bisa mengomentarinya. “Saya masih berada di luar kota, dan belum bertemu dengan klain saya tersebut. Jadi belum mengetahui berapa rincian uang yang telah diberikan Novendri atas laporanya (pemerasan, red) tersebut ya,” terang Nediyanto kemarin. (oce/cik)

Wih.. Ribuan Anak Muda Peringati Maulid Dengan Bike To Mosque


http://www.republika.co.id

Selasa, 15 Februari 2011, 06:37 WIB

Smaller Reset Larger
sewasepedagunung.blogspot.com

 Wih.. Ribuan Anak Muda Peringati Maulid Dengan Bike To Mosque

Bersepeda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Remaja Islam Masjid Cut Mutiah (RICMA) mendeklarasikan komunitas Bike To Mosque. Pentahbisan komunitas penggemar sepeda ini pun dirilis untuk memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Acara ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus dakwah untuk merangkul anak mudanya dengan cara yang modern, yaitu bersepeda,” papar Ketua RICMA, Muhammad Pradana Indraputra, saat ditemui di sela acara yang dilaksanakan di Masjid Cut Mutiah, Jakarta Pusat ini.

Jalur yang akan ditempuh peserta mulai start dari Masjid Cut Mutiah, melewati Masjid Al Hakim Menteng, Masjid Al Azhar, lalu finish di Masjid Cut Mutiah kembali. Acara dimulai pukul 20.00 WIB dan diperkirakan berakhir pukul 22.00 WIB.

Cara ini terbukti efektif. Sekitar 1000 peserta dari berbagai komunitas sepeda seperti Bike To Work, B-Gowes, Junior Ride, Fixied, Kos Kas, dan ABC turut bergabung. Maka, sebut Pradana, momen ini pun dimanfaatkan pihaknya untuk mempererat silaturahmi dan memperkenalkan kegemaran untuk ke masjid. “Nantinya kita akan membuat pula basis-basis Bike to Mosque di kalangan remaja masjid lainnya,”cetus Pradana.

Ketua pelaksana Bike to Mosque, Rachmawati, menambahkan bahwa kegiatan ini sengaja melewati masjid ke masjid agar sesuai dengan semagat pelaksanaan acara ini, yaitu Berhijrah Menuju Kebaikan. Panitia juga menyediakan hadiah senilai total Rp 15 juta pada peserta. Uniknya, mereka harus mampu menjawab pertanyaan kuis tentang Islam dan Maulid Nabi.

Red: Didi Purwadi
Rep: Indah Wulandari

Hikmah: Kasih Rasul


Sabtu, 12 Februari 2011, 13:53 WIB
Smaller Reset Larger
.

Hikmah: Kasih Rasul

Ilustrasi

Oleh Nur Faizin
Masyarakat jahiliah adalah masyarakat yang beringas, barbar, dan bersikap keras. Kebanggaan mereka adalah ketika mampu menyelesaikan segala permasalahan dengan kekerasan dan peperangan. Mereka merendahkan klan yang kalah, lemah, dan sering kalah dalam peperangan. Kuda, pedang, dan anak laki-laki yang kuat merupakan simbol yang dibanggakan masyarakat jahiliah di zaman Rasulullah SAW.

Dalam kondisi seperti itulah Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk mengubah fenomena kekerasan dengan kasih, mengubah kebencian dengan sayang, dan peperangan dengan perdamaian. Rasul menegaskan, “Allah SWT hanya memberikan kasih sayangnya kepada hamba-hambanya yang penuh kasih.” (HR ath-Thabrani).

Merupakan kesalahan jika Islam dipersepsikan sebagai agama keras atau mengajarkan kekerasan. Begitu juga tindakan-tindakan sebagian pemeluknya yang dapat mencoreng wajah santun dan lemah lembut Islam. Dalam kitab Mizanul Hikmah Imam al-Baqir pernah berkata, “Agama (Islam) ini tidak lain adalah cinta.”

Al-Aqra` ibn Habis at-Tamimin suatu hari melihat Rasulullah SAW mencium kedua cucunya, Hasan dan Husain. Dia heran kemudian berkata kepada Rasulullah, “Aku adalah orang yang punya sepuluh anak, namun aku tidak pernah mencium satu pun di antara mereka.” Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Sesungguhnya orang yang tidak punya kasih sayang tidak akan dirahmati (Allah SWT).” (HR Ahmad dan lain-lain).

Al-Aqra` melihat bahwa kelembutan dan kasih sayang hanya tumbuh dari sifat tak berdaya dan kehinaan. Padahal, kekuatan dan kebesaran yang sesungguhnya adalah jika sesorang mampu menampilkan kelembutan dan kasih sayang. Kelembutan dan kasih sayang itulah justru yang mampu menjadi metode ampuh dalam berdakwah dan menyelesaikan permasalahan. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kelembutan yang ada dalam segala sesuatu akan menyeimbangkannya, dan kekerasan dalam segala sesuatu akan memperburuknya.” (HR Muslim dan lain-lain).

Rasulallah SAW mampu mengganti fenomena kekerasan dan keberingasan masyarakat jahiliah zaman itu dengan kasih dan kelembutan yang diberikan oleh Allah SWT kepada beliau. Dengan kelembutan itulah dakwah beliau berhasil. Firman Allah SWT: “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [QS Ali Imran (03): 159]

Bangsa kita seharusnya mampu menjadi bangsa yang santun, punya kepedulian dan rasa kasih sayang kepada semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang-orang yang membutuhkan bimbingan keagamaan karena akidahnya yang sesat. Berdakwah kepada mereka seharusnya dilakukan dengan santun dan penuh kebijaksanaan (bil hikmah) lalu didukung perkataan baik (mauidhah hasanah) atau dengan dialog (mujadalah). Wallahu a`lam.

Red: Siwi Tri Puji B